CATATAN RINGKAS
Kabupaten
Malang adalah sebuah kawasan yang terletak pada bagian tengah selatan wilayah
Propinsi Jawa Timur. Berbatasan dengan enam kabupaten dan Samudera Indonesia.
Posisi koordinat Kabupaten Malang terletak antara 112°17’,10,90”
Bujur Timur dan 122°57’,00,00” Bujur Timur dan antara 7°44’,55,11”
Lintang Selatan dan 8°26’, 35,45” Lintang Selatan. Letak
geografis sedemikian itu menyebabkan Kabupaten Malang memiliki posisi yang
cukup strategis.
Kabupaten
Malang berada di atas area seluas 2.977,05 km2 yang terbagi dalam 33
kecamatan dan 390 desa/kelurahan. Dari seluruh desa/kelurahan yang ada, 12
diantaranya berstatus kelurahan dan sisanya 378 berstatus desa.
Guna
mempermudah pelaksanaan pembangunan, pemerintah Kabupaten Malang menganggap perlu
untuk merekam dan menyajikan ukuran-ukuran statistik yang tepat agar dapat
menggambarkan spesifik wilayah sampai ke unit terkecil. Data yang diperoleh
dibutuhkan untuk perencanaan, evaluasi, serta kebijakan pemerintah Kabupaten
Malang.
Kromengan
merupakan salah satu daerah dari 33 kecamatan di wilayah Kabupaten Malang.
Secara astronomis Kecamatan Kromengan Malang terletak diantara 112, 2776 sampai
112, 3231 Bujur Timur dan 8,0882 sampai 8,0567 Lintang Selatan.
Geografi
Mengacu
pada data potensi Kecamatan Kromengan, letak geografi seluruh desa di Kecamatan
Kromengan adalah dataran dengan topografi seluruh desa tergolong dataran.
Luas
kawasan Kecamatan Kromengan secara keseluruhan adalah sekitar 38,63 km2
atau sekitar 1,30 persen dari total luas Kabupaten Malang.
Sebagai
daerah yang topografi seluruh wilayahnya dataran, Kecamatan Kromengan merupakan
jalur transit yang menjadi pilihan untuk melanjutkan perjalanan melalui jalur
selatan menuju Kabupaten Kediri dan Blitar. Selama berada di Kecamatan
Kromengan, pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas yang tersedia seperti
akomodasi, wisata alam hingga makanan khas kecamatan ini. Namun kekayaan alam
yang dimiliki kecamatan ini hingga saat ini belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan
secara optimal. Sekiranya kekayaan alam ini dapat dioptimalkan, maka
pertumbuhan ekonomi di wilayah ini berpeluang dapat ditingkatkan.
Adapun
batas-batas wilayah Kecamatan Kromengan adalah sebagai berikut:
Ø Sebelah
Utara. Kecamatan Wonosari
Ø Sebelah
Timur. Kecamatan Kepanjen
Ø Sebelah
Selatan. Kecamatan Sumberpucung
Ø Sebelah
Barat. Kabupaten Blitar
Pemerintahan
Pada
tahun 2011, Kecamatan Kromengan terbagi habis menjadi 7 desa, 17 dusun, 51 RW
dan 234 RT. Dilihat dari komposisinya, desa Ngadirejo memiliki jumlah dusun
terbanyak yaitu sebanyak 4 dusun. Banyaknya jumlah dusun yang dimiliki tidak
otomatis menjadi daerah dengan jumlah Rukun Warga dan Rukun Tetangga terbanyak
pula. Terbukti jumlah RT terbanyak di Desa Jambuwer yaitu sebanyak 12 RW dan 44
RT. Berikutnya Desa Jatikerto (5 RW dan 43 RT), Ngadirejo (5 RW dan 32 RT),
Kromengan (9 RW dan 31 RT), Slorok (7 RW dan 29 RT), sisanya berada di Desa
Peniwen dan Desa Karangrejo.
Pembangunan
nasional yang telah dilaksanakan selama ini tidak akan berhasil apabila
desa/kelurahan sebagai satuan terkecil pemerintahan tidak pernah tersentuh
pembangunan. Pada tahun 2011, hasil pembangunan di Kecamatan Kromengan telah
dapat dirasakan. Hal ini dapat ditengarai dari semua desa/kelurahan di
Kecamatan Kromengan yang telah mencapai tingkat swasembada. Hal ini menunjukkan
bahwa desa di Kecamatan Kromengan memiliki partisipasi yang baik dan
kemandirian dalam menyelenggarakan pemerintahan desanya.
Dalam
menyelenggarakan pemerintah, perangkat desa/kelurahan mempunyai peranan yang
penting dalam menyelenggarakan tugas-tugas umum pemerintah, tugas-tugas
pembangunan maupun di dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Untuk
mengetahui gambaran jumlah perangkat desa/kelurahan, jarak dari kantor desa ke
kantor kecamatan di Kecamatan Kromengan disajikan pada Tabel 1.1.4 sampai Tabel
10.1-10.4.
Sarana rumah
sakit,puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu dan lain-lain. Kemudian sebagai
penunjang adalah pengadaan tenaga kesehatan.
Dari beberapa fasilitas kesehatan yang ada di kecamatan
kromengan proporsi terbesar adalah posyandu yaitu sebanyak 46 lokasi. hamper
semua RW atau paling tidak dusun dikecamatan kromengan mempunyai posyandu yang
diharapkan aktif melakukan kegiatan terutama penanganan/ pemantauan kesehatan
bayi dan balita.
Fasilitas yang lain antara puskesmas/ pustu sebanyak 2
buah. Berikutnya polindes sebanyak 7 buah, tempat praktek dokter sebanyak 5
buah dan tempat praktek bidan sebanyak 7 buah. Sedangkan untuk tenaga medis di
kecamatan kromengan terdapat sebanyak 4 dokter, 9 mantri, 12 bidan dan 17 dukun
bayi.
Dengan karakteristik penduduk kecamatan kromengan
yangmemiliki struktur umur penduduk berusia muda, maka perlu adanya
pengendalian kelahiran melalui gerakan KB nasional. Pada tahun 2011, jumlah
pasangan usia subur di kecamatan Kromengan sebanyak 6.820 orang dengan peserta
KB aktif sebanyak 5.333 orang atau mencapai 78,20% (tabel 4.7)
Agama
Beragamnya agama yang dianut oleh masyarakat
menggambarkan kehidupan beragama. Penduduk kecamatan kromengan menganut
berbagai keyakinan yang hidup berdampingan secara damai. Seperti halnya agama
yang dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia, penduduk kecamatan
kromengan sebagian besar memeluk agama Islam yaitu sebanyak 34.663 jiwa.
Berikutnya agama Kristen sebanyak 4.116 jiwa, agama Katolik sebanyak 108 jiwa,
serta agama budha sebanyak 2 jiwa.
Sarana yanga dimiliki untuk menunjang kehidupan beragama
terlihat dari banyaknya sarana ibadah. Sejalan dengan banyaknya penganut agama
Islam, jumlah sarana ibadah terbanyak adalah masjid dan surau/ langgar yang
dapat dijumpai pada setiap desa di kecamatan kromengan. Jumlah masjid dan
langgar yang berada dikecamatan kromengan masing-masing tercatat sebanyak 38
buah dan 114 buah. Berikut Gereja Kristen sebanyak 1 buah.
Pertanian
Sektor
pertanian merupakan sektor yang unik dan mempunyai ciri khas tersendiri
dalam struktur perekonomian. Sektor ini relatif merupakan sektor yang
tidak mendapat perhatian serius dalam
aksi pembangunan. Mulai proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satupun
yang menguntungkan.
Dalam
struktur perekonomian Kabupaten Malang, sector Pertanian masih mempunyai
peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Dilihat dari kontribusinya dalam
pembentukan Produk domestic regional bruto pada tahun 2011, sector ini
menyumbang sekitar 30 % atau menempati urutan pertama. Daya serap sektor
pertanian terhadap kesempatan kerja di kabupaten Malang juga dominan
dibandingkan sector lainnya.
Pada tahun 2011, jumlah lahan tanah sawah
di kecamatan Kromengan seluas 2.139,70 hasementara tidak diusahakan. Dipihak
lain, luas lahan kering yang mencakup pekarangan tanah untuk membangaun dan
halaman, tegalan/ kebun/ lading, tambak, hutan dan kolam seluas 1.774,00 ha
dengan rincian sebaimana pada tabel 8.1 dan 8.2
Produksi padi di kecamatan Kromengan
mengalami peningkatan yaitu dari 18.705 ton menjadi 18.998 kwintal, yang
berarti meningkat sebesar 1,56%.
Keadaan populasi dan produksi mengenai
sub sektor peternakan di kecamatan Kromengan dapat dilihat pada tabel 8.6 .
ternak pada umumnya dapat dibedakan menjadi ternak besar, ternak kecil dan
ungags. Tabel 8.6 memperlihatkan perkembangan populasi ternak besar yang
meliputi populasi sapi potong, sapi perah, dan kuda selama periode 2008-2011.
Dari tabel tersebut diperlihatkan bahwa populasi sapi perah pada tahun 2011
sebanyak 23 ekor..
Disisi lain sapi potong mengalami
peningkatan sebesar 1.256 ekor disbanding tahun sebelumnya. Berikut populasi
kerbau dan kuda yang meningkat dan menurun masing-masing sebesar 26 ekor dan 2
ekor. Pada periode yang sama populasi ternak kecil dan ungags secara umum
meningkat disbanding periode sebelumnya.
Industri Pengolahan
Sektor industry adalah sektor yang mampu
menggambarkan laju perekonomian suatu
daerah. Dan sektor industry pula yang diharapin akan mampu memberikan value added dengan cepat yang ada
akhirnya akan memberikan income
daerah melalui PADnya. Tapi masalahnya tidak semua daerah cocok dan kondusif
untuk dijadikan kawasan industry. Dengan kenyataan
Nama
Desa/Kelurahan
|
Luas Lahan
Sawah
|
||||
Berpengairan
Diusahakan
|
Tdk
Berpengairan
Diusahakan
|
Semwntara
Tidak Diusahakan
|
Lahan
Tidur/Tidak Diusahakan
|
Jumlah
|
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
1. Slorok
2. Jatikerto
3. Ngadirejo
4. Karangrejo
5. Kromengan
6. Peniwen
7. Jambuwer
|
185,80
302,80
175,20
334,40
323,60
501,10
316,80
|
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
|
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
|
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
|
185,80
302,80
175,20
334,40
323,60
501,10
316,80
|
2011
|
2.139,70
|
0,00
|
0,00
|
0,00
|
2.139,70
|
2012
|
2.139,70
|
0,00
|
0,00
|
0,00
|
2.139,70
|
2013
|
2.139,70
|
0,00
|
0,00
|
0,00
|
2.139,70
|
TABEL 8.1. LUAS LAHAN BASAH DI DESA/KELURAHAN
Sumber: Kantor Desa
TABEL 8.2. LUAS LAHAN KERING DI DESA/KELURAHAN
Nama Desa/Kelurahan
|
Pemukiman/
Pekarangan
|
Bangunan
industri
|
Tegal/
Kebun
|
Perkebunan
|
Padang
Rumput
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
1. Slorok
2. Jatikerto
3. Ngadirejo
4. Karangrejo
5. Kromengan
6. Peniwen
7. Jambuwer
|
63,60
141,80
102,50
94,40
289,30
86,50
121,20
|
43,70
69,60
185,70
75,20
123,50
63,20
79,10
|
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
66,20
136,20
|
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
|
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
|
2011
|
899,30
|
640,00
|
640,00
|
0,00
|
0,00
|
2012
|
899,30
|
640,00
|
640,00
|
0,00
|
0,00
|
2013
|
899,30
|
640,00
|
640,00
|
0,00
|
0,00
|
Sumber: Kantor Desa
Nama Desa/ Kelurahan
|
Rawa
|
Tambak
|
Hutan
|
Lainnya
|
Jumlah
|
1
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
1. Slorok
|
0
|
0
|
0
|
2.3
|
109.6
|
2. Jatikerto
|
0
|
0
|
0
|
7.4
|
218.8
|
3. Ngadirejo
|
0
|
0
|
0
|
2.8
|
291
|
4. Karangrejo
|
0
|
0
|
0
|
3
|
172.6
|
5. Kromengan
|
0
|
0
|
0
|
10.6
|
423.4
|
6. Peniwen
|
0
|
0
|
0
|
0
|
215.9
|
7. Jambuwer
|
0
|
0
|
0
|
6.2
|
342.7
|
2011
|
0
|
0
|
0
|
32.3
|
1774
|
2010
|
0
|
0
|
0
|
32.3
|
1774
|
2009
|
0
|
0
|
0
|
32.3
|
1774
|
TABEL 8.3.
|
|||
Jenis Tanaman
|
2009
|
2010
|
2011
|
1. Padi
|
17699
|
18705
|
18995
|
a. Padi Sawah
|
17699
|
18705
|
18995
|
b. Padi Ladang
|
0
|
0
|
0
|
2. Jagung
|
769
|
1604
|
1515.21
|
a. Jagung Sawah
|
408
|
656
|
654.5
|
b. Jagung Ladang
|
361
|
948
|
860.71
|
3. Kedelai
|
0
|
0
|
0
|
4. Kacang Tanah
|
0
|
0
|
0
|
5. Kacang Hijau
|
0
|
0
|
0
|
6. Ubi Kayu
|
3703
|
4877
|
3542.22
|
7. Ubi Jalar
|
3039
|
2512
|
2129.18
|
Jenis tanaman |
2009 |
2010 |
2011 |
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
1. Cengkeh 2. Kakao/Coklat 3. Kapuk Randu 4. Kelapa 5. Kopi 6. Tebu 7. Tembakau 8. Vanelli |
156,00 0,00 284,31 1.008,00 1.747,50 522.399,00 140,00 0,00 |
160,00 0,00 240,00 1.010,00 1.750,00 548,710,00 0,00 0,00 |
162,00 0,00 240,00 1.321,60 1.223,30 321.160,00 0,00 0,00 |
TABEL
8.4 BANYAKNYA TANAMAN YANG MENGHASILKAN
PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN (Kwintal)
PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN (Kwintal)
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan
TABEL
8.5 BANYAKNYA TANAMAN YANG MENGHASILKAN DAN
PRODUKSI TANAMAN HUTAN RAKYAT (M3)
PRODUKSI TANAMAN HUTAN RAKYAT (M3)
Jenis Tanaman |
2008 |
2009 |
2010 |
2011 |
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
1. Akasia 2. Mindi 3. Jati 4. Mahoni 5. Sengon 6. Sono Keling |
0,00 0,00 46,65 30,22 0,00 6,63 |
0,00 0,00 41,71 0,00 3.526,26 2,75 |
0,00 0,00 7,23 0,00 0,00 0,00 |
0,00 0,00 28,91 0,00 11.530,02 16,22 |
Sumber : Kehutanan
TABEL
8.6. POPULASI TERNAK BESAR, KECIL, DAN UNGGAS (EKOR)
Jenis
Ternak
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
A. Ternak Besar
1.
Sapi Perah
2.
Sapi Pedaging
3.
Kerbau
4.
Kuda
|
8
2.447
39
28
|
5
2.479
39
28
|
18
1.540
61
12
|
23
2.796
87
10
|
B. Ternak Kecil
1.
Kambing
2.
Domba
3.
Babi
4.
Kelinci
|
6.184
1.086
1.675
270
|
6.227
1.102
3.000
280
|
6.707
343
2.050
346
|
6.938
389
2.050
366
|
C. Unggas
1. Ayam Buras
2. Ayam Petelur
3. Ayam Pedaging
4. Itik
5. Entok
6. Burung Puyuh
|
25.322
65.065
175.000
2.200
912
2.500
|
25.908
65.400
256.250
2.205
912
2.500
|
23.500
97.500
93.542
5.306
157
4.700
|
26.260
97.760
114.950
5.305
280
3.550
|
Sumber : Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan
TABEL
8.7. PRODUKSI TANAMAN OBAT MENURUT JENISNYA (KG)
Jenis
Obat
|
2008
|
2009
|
2010
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
1. Jahe
2. Laos
3. Kencur
4. Kunyit
5. Lempuyang
6. Temulawak
7. Temuireng
8. Mangkudu
9. Kajibeling
|
15.000
6.050
12.660
11.000
5.000
3.200
2100
0
0
|
4.550
4.925
2.755
7.575
3.040
0
0
0
0
|
10.900
6.700
10.050
7.800
4.180
4.800
2.720
0
0
|
Sumber : Dinas
Pertanian dan Perkebunan
TABEL
8.8. PRODUKSI IKAN MENURUT JENIS PERAIRAN (Kwintal)
Jenis
Perairan
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
A. Perikanan Darat
1.
Kolam
2.
Mina Padi
3.
Karamba
4.
Tambak
5.
Jala Apung
|
0,00
0,00
0,00
0,00
1,50
|
0,00
0,00
0,00
0,00
1.795,80
|
33,90
0,00
0,00
0,00
435,00
|
48,02
0,00
0,00
0,00
453,50
|
B. Perairan Umum
1.
Sungai
2.
Waduk
3.
Rawa
|
0,00
69,40
0,00
|
0,00
374,50
0,00
|
0,00
412,80
0,00
|
2.025,37
26.329,76
12.152,20
|
C. Perairan Laut
|
0,00
|
0,00
|
0,00
|
0,00
|
Sumber : Dinas Kelautan
dan Perikanan
1 komentar:
Casino in South Africa - JT Hub
A 영주 출장안마 South African casino in 진주 출장마사지 Johannesburg. 시흥 출장샵 South African gambling regulators 부천 출장마사지 are now looking at options 김포 출장샵 to take control of the online gambling market. JT Hub
Posting Komentar